Makalah Alga dan Fungi

MAKALAH
ALGA DAN FUNGI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA/Sains AUD
Dosen Pengampu : Drs. H. Arif Sulistyo Hadi, M.Ag










Oleh: 
WAHYU PUTRI PRIHATIN
NIM: 2019.520.148.030



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI 
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH
TEMPURREJO - NGAWI
TAHUN 2020



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan alga merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupan di air laut. Jenis yang hidup bebas di air terutama yang bersel satu dan dapat bergerak aktif dan merupakan penyusun plankton, yaitu fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air disebut bentos. Alga mempunyai manfaat, terutama dalam industri-industri makanan. Alga juga mempunyai peranan sebagai penyusun plankton di laut.
Jamur atau fungi banyak dikenal sebagai cendawan, lapuk, kulat, atau kapang. Jamur dapat ditemukan pada batang tumbuhan, dihalaman rumah setelah hujan, pada sisa makanan yang sudah basi, dan tempat yang basah atau kaya zat organik. Fungi bukan termasuk tumbuhan, meskipun menyerupai tumbuhan. Fungi tidak memiliki klorofil sehingga fungi tidak dapat berfotosintesis. Jamur bersama makhluk hidup lain tingkat rendah merupakan makhluk hidup pengurai (dekomposer). Tanpa bantuan jamur kemungkinan besar permukaan bumi ini akan dipenuhi oleh sampah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa ciri-ciri dan sifat secara umum alga & fungi ?
2. Apa saja klasifikasi alga dan fungi ?
3. Apa peranan alga dan fungi dalam kehidupan sehari-hari ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri umum alga dan fungi
2. Untuk mengetahui klasifikasi alga dan fungi
3. Untuk mengetahui peranan alga dan fungi dalam kehidupan sehari-hari



BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri dan Sifat Secara Umum Alga dan Fungi

  • Ciri-ciri dan Sifat secara Umum Alga (Ganggang)
Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memiliki bentuk thalli yang beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang, dan daun yang sesungguhnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga hidup ditempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat yang lembab. Kebanyakan ahli botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua alga tidak memiliki ciri-ciri pokok dunia tumbuhan, maka alga dikelompokkan ke dunia sendiri, yaitu Protista. 
Alga merupakan sumber daya nabati sebagai bahan kebutuhan hidup manusia. Ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak. Jenis alga yang bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel yang berjumlah satu atau lebih. Jenis yang tubuhnya bersel tunggal dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun plankton, tepatnya fikoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air seperti batu atau kayu disebut bentos.
Reproduksi vegetatif alga, yaitu dengan membelah diri, fragmentasi atau membentuk spora, sedangkan secara generatif dengan menyatukan dua sel gamet jantan dan betina. Pertumbuhan alga berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar matahari. Phospat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan alga. 
Beberapa spesies alga hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gunung. Alga mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam kloroplas). Alga memiliki pigmen, antara lain klorofil (warna hijau), fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna cokelat), xantofil (warna kuning), dan karotena (warna keemasan). Sebagai hasil fotosintetiknya, alga menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai granul atau globul dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Alga lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, beberapa alga lain menyimpan lemak atau minyak. 

  • Ciri-ciri dan Sifat secara Umum Fungi (Jamur)
Jamur memiliki ciri-ciri, antara lain tubuhnya bersel satu atau banyak, tidak berklorofil, bersifat parasit atau saprofit, dinding sel dari zat kitin, tubuh terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Miselium ini ada yang berdiferensiasi membentuk alat reproduksi, yang disebut miselium generatif. Pada umumnya dinding sel jamur tersusun dari kitin. Jamur multiselular memiliki morfologi bermacam-macam, ada yang seperti kuping, payung, bulat, ataupun setengah lingkaran.
Jamur tidak dapat menyintesis makanannya sendiri sebab tidak memiliki klorofil, sehingga jamur dikelompokkan sebagai organisme heterotrof. Jamur memperoleh makanan dengan cara absorbsi, yaitu dengan menyekresikan suatu enzim. Kemudian, enzim tersebut berfungsi menghancurkan makanan yang ada di luar tubuhnya. Makanan hancur tersebut berupa nutrien yang akan diserap jamur. 
Reproduksi jamur dapat dilakukan secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual dilakukan ketika sumber makanan melimpah dan reproduksi seksual dilakukan ketika sumber makanan sedikit atau lingkungan yang kurang menguntungkan. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi talus. Fragmen-fragmen talus yang terpisah dapat tumbuh menjadi jamur yang utuh. Jamur uniseluler berkembang biak dengan membelah diri. Semua jamur dapat membentuk tunas atau kuncup. Kuncup berkembang dari permukaan hifa. Reproduksi aseksual yang utama pada jamur, yaitu dengan membentuk spora aseksual haploid (mitospora). 
Reproduksi seksual pada jamur melalui beberapa tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Jamur tidak memiliki alat kelamin jantan atau betina, yang ada adalah hifa (+) dan hifa (-). Plasmogami merupakan proses terjadinya fusi dari dua protoplas hifa (+) dan hifa (-) yang bersesuain. Kariogami (penyatuan nukleus) menghasilkan sel dengan nukleus diploid yang disebut zigot. Setelah terjadi kariogami, zigot yang terbentuk segera melakukan pembelahan meiosis menghasilkan spora-spora seksual haploid (meiospora). Perkembangbiakan secara seksual dilakukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih tahan (adaptif) terhadap kondisi lingkungan. 
Cara hidup jamur ada tiga macam, yaitu saprofit, parasit, dan mutualisme. Jamur parasit akan menyerap sari makanan pada organisme hidup lainnya, sehingga menyebabkan kerusakan bahkan kematian. Jamur saprofit mendapatkan makanannya dengan cara menguraikan organisme mati untuk diserap bahan organiknya. Jamur yang hidup mutualisme akan bersimbiosis dengan organisme lain. Jamur bersimbiosis pada organ akar tanaman tingkat tinggi dan membentuk mikoriza, sebab jamur akan menyerap air dan mineral dari tanah. Mineral tersebut akan digunakan tanaman untuk menyintesis makanan. Hasil sintesis makanan oleh tanaman akan diserap oleh jamur segingga keduanya saling menguntungkan. 



Gambar A.1 Struktur tubuh jamur


B. Klasifikasi Alga dan Fungi

  • Klasifikasi Alga
Berdasarkan pigmen yang dominan, alga dibedakan menjadi tujuh, yaitu :

1. Chlorophyta(Alga Hijau)
Disebut alga hijau karena memiliki klorofil a dan b (pigmen hijau) sebagai pigmen dominannya. Dengan adanya klorofil, alga hijau dapat melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis akan disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk amilum. Tempat penyimpanan cadangan makanan disebut pirenoid. Beberapa contoh Chlorophyta, yaitu: 
Chlorophyta bersel tunggal: Chlamydomonas dan Chlorella
Chlorophyta berbentuk koloni: Volvox
Chlorophyta berbentuk filamen: Spirogyra dan Hydrodiction



Gambar B.1 Volvox


2. Chrysophyta (Alga Keemasan)
Alga ini berwarna kuning atau keemasan karena memiliki pigmen fukosantin, memiliki pigmen klorofil a dan c (berwarna cokelat emas). Beberapa contoh Chrysophyta:  
Chrysophyta bersel tunggal: Ochromonas
Chrysophyta berbentuk filamen: Vaucheria

3. Phaeophyta (Alga Cokelat)
Alga cokelat memiliki fukosantin, klorofil a, klorofil c, dan karotenoid. Beberapa contoh alga cokelat, yaitu Macrocystis, Laminaria, Ectocarpus, Fucus, Sargassum. 

4. Rhodophyta (Alga Merah)
Alga merah mengandung pigmen fikobilin yang merupakan gabungan antara pigmen fikosianin (biru) dan fikoeritin (merah). Alga merah juga mengandung pigmen klorofil a dan klorofil d. Beberapa contoh alga merah, yaitu Gellidium, Gigartina, Euchekma spinosum, Gracilaria, Porphyra, dan Chandrus crispus. 

5. Bacillariophyta (Diatom)
Bentuk diatom sangat khas dengan dinding tubuhnya yang terdiri atas kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding selnya mengandung pektin dan silikat. Apabila mati, cangkangnya akan bertumpuk membentuk tanah diatom bernilai tinggi. 

6. Pyrrophyta (Dinoflagellata)
Pyrrophyta disebut juga ganggang api karena mampu memendarkan cahaya sehingga berwarna merah menyala dan biasanya terlihat pada malam hari di permukaan air laut. Contoh Pyrrophyta, yaitu Ceratium, Peridinium, dan Gonyaulax. Dinoflagellata tertentu dapat menyebabkan blooming di lautan. 

7. Euglenophyta 
Beberapa Euglenophyta memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis, beberapa spesies tidak memiliki kloroplas dan hidup secara heterotrof. Euglenophyta yang dapat berfotosintesis mengandung klorofil a, b, karoten, dan terkadang pigmen xantofil. 

  • Klasifikasi Fungi
Berdasarkan spora seksual dan struktur tubuh buahnya, jamur diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: 

1. Divisi Zygomycotina
Dinamakan Zygomycotina karena selama masa reproduksi seksual membentuk spora seksual khusus yang disebut zigospora. Beberapa contoh Zygomycotina, yaitu Rhizopus sp., Mucor javanicus, Mucor mucedo, dll. 

2. Divisi Ascomycotyna
Ciri utama Ascomycotina adalah membentuk spora seksual yang disebut askospora yang terbentuk dalam askus. Kelompok jamur Ascomycotina dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. Contoh yang hidup saprofit, yaitu Saccaromyces ceeviciae (khamir bir, roti dan alkohol), Saccaromyces tuac (khamir tuak), Saccaromyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dll. 

3. Divisi Basidiomycotina
Nama dari divisi Basidiomycotina ini diambil dari bentuk diploid yang terjadi pada siklus hidupnya, yaitu basidium. Basidiomycotina hidup sebagai dekomposer pada kayu atau bagian lain tumbuhan. Beberapa contoh Basidiomycotina, antara lain Lentinous edodes, Amanita muscaria, Volvariella volvacea, Auricularia polytricha (jamur kuping), Pleurotus (jamur kayu atau jamur tiram), Filobasidiella neoformans. 

4. Divisi Deuteromycotina
Jamur Deuteromycotina disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti) karena belum diketahui reproduksi seksualnya sehingga bereproduksi secara aseksual dengan membentuk konidia. Sebagian besar jamur dalam divisi ini bersifat merugikan sebab menimbulkan penyakit pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Contoh Deuteromycotina :
-Trycophyton tonsurans, menyebabkan rambut berketombe
-Trycophyton sp., penyebab peradangan pada sela-sela jari
-Malassezia furtur, penyebab panu
-Helminthosporium oryzae, parasit dan perusak pada kecambah
-Schlerothium rolfsii, penyebab busuk pada tanaman budidaya
-Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki 

D. Peranan Alga dan Fungi dalam Kehidupan Sehari-hari

-Peranan Alga
 1.Chlorophyta (alga hijau)
Chlorella, merupakan sumber karbohidrat dan protein sebagai pengganti tumbuhan tingkat tinggi. 
Scenedesmus, menghasilkan antibiotik yang disebut scenedesmis.
Prototheca, bersifat patogen pada manusia. 

2. Phaeophyta (alga cokelat)
Laminaria, menghasilkan asam alginat sebagai bahan pembuat gel untuk industri makanan dan kosmetik. 
Macrocystis pyrifera, mengandung yodium yang mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat digunakan sebagai suplemen hewan ternak. 

3. Rhodophyta (alga merah)
Chondrus crispus, menghasilkan karagen untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. 
Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gellidium, Agardiella, menghasilkan bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin ini digunakan oleh para ahli sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, dan sebagai obat pencahar, dll. 

4. Bacillariophyta (diatom)
Tanah diatom yang terbentuk digunakan sebagai bahan detergen, pupuk, pasta gigi, agen penyaring, bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit. 

-Peranan Fungi (Jamur)
✓ Jamur yang menguntungkan
 1.Peran jamur /fungi dibidang ekologi
- Jamur/fungi sebagai dekomposer dengan mengeluarkan enzim khusus untuk memecah lignin. 
- Simbiosis fungi dengan tumbuhan membentuk mikoriza. Tanaman menyediakan tempat hidup dan suplai karbohidrat bagi fungi, sementara fungi meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap air dan zat hara. 

2. Peran jamur/fungi dibidang industri makanan dan minuman
- Saccharomyces ellipsoides, berperan dalam memfermentasi anggur menjadi minuman anggur. 
- Penicillium requeforti, untuk pembentukan keju. 
- Penicillium camemberti, untuk memberikan cita rasa keju. 
- Neurospora sitophila/Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom. 
- Auricularia polytricha (jamur kuping), salah satu jenis sayuran yang enak dimakan. 
- Aspergillus wentii, jamur untuk pembuatan kecap. 
- Aspergillus oryzae, dapat mengempukkan roti dan menghasilkan minuman beralkohol dari nasi (sake). 
- Aspergillus niger, menjernihkan sari buah. 
Pleurotus (jamur tiram), enak dimakan. 
 
 3. peran jamur/fungi dibidang kedokteran
-Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. 
-Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. 
-Trichoderma reesei, penghasil enzim selulosa untuk PST (protein sel tunggal). 

 ✓ Jamur yang merugikan
Contohnya jamur Claviceps purpurea dari divisi Ascomycotina yang dapat menyebabkan penyakit pada perbungaan tanaman gandum. Jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus menyebabkan pembusukan pada buah dan menghasilkan racun. 




BAB III
PENUTUP


A.Kesimpulan

1. Ciri-ciri dan sifat secara umum alga (ganggang): belum mempunyai akar, batang, dan daun yang sesungguhnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof; hidup ditempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat yang lembab; mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel; reproduksi vegetatif alga, yaitu dengan membelah diri, fragmentasi atau membentuk spora, sedangkan secara generatif dengan menyatukan dua sel gamet jantan dan betina. 
2.Ciri-ciri dan sifat secara umum fungi (jamur): tubuhnya bersel satu atau banyak, tidak berklorofil, bersifat parasit atau saprofit, dinding sel dari zat kitin, tubuh terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa, tidak memiliki klorofil, sehingga jamur dikelompokkan sebagai organisme heterotrof, reproduksi aseksual dengan fragmentasi talus, reproduksi seksual pada jamur melalui beberapa tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis; cara hidup jamur ada tiga macam, yaitu saprofit, parasit, dan mutualisme. 
3. Berdasarkan pigmen yang dominan, alga dibedakan menjadi tujuh, yaitu: Chlorophyta,Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Bacilliariophyta, Pyrrophyta, Euglenophyta. 
4.Berdasarkan spora seksual dan struktur tubuh buahnya, jamur diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. 
5. Alga dan fungi berperan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti bidang kedokteran, industri, dls. 
6. Jamur ada yang merugikan sebab mampu menyebabkan kerusakan pada makanan bahkan menyebabkan kematian pada organisme lain. 


B. Saran
Dalam makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca agar ikut peduli dalam mempelajari tentangalga dan fungi. Perbaikan kualitas pendidikan dapat diupayakan dengan memfasilitasi anak didik sebaik mungkin. Pengetahuan tiada gunanya apabila kita pendam, maka dari itu, marilah kita mengamalkan ilmu yang bermanfaat. Semoga dengan makalah ini pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.




DAFTAR PUSTAKA

Aminah. 2012. Alga dan Fungi. Universitas Simalungun. Online https://aminah
chiebuan.blogspot.com/algadanfungi.html diakses pada 02/08/2020. 
Ilmiah, Indah. 2008. Struktur dan Perkembangan Thallophyta{Ganggang (Alga),
Jamur (Fungi),Lumut Kerak (Lichenes)}. Universitas PGRI Adi Buana 
Surabaya. Online https://tugaskuli4h.wordpress.com/2008/11/09/divisi 
thallophyta-thalopita-thalophita-2.html diakses pada 01/08/2020. 
LKS 1A. 2016. Buku Ajar Biologi: Peminatan untuk SMA/MA Kelas X. 
Surakarta : Putra Nugraha
LKS 1B.2016. Modul Pengayaan Biologi Peminatan untuk SMA/MA. Surakarta :
Putra Nugraha. 
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi: untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah APE Indoor dan Outdoor

Pesona Embung Pandean